Sejumlah fenomena yang mengejutkan mewarnai Pilkada 2018. Di antaranya adalah unggulnya kotak kosong atas calon tunggal dalam Pilwalkot Makassar.
Awalnya, Pilwalkot Makassar akan diikuti oleh 2 pasangan calon, yaitu pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika (Appi-Cicu) dan pasangan Danny Pomanto-Indira Mulyasari. Namun, pasangan Appi-Cicu akhirnya menjadi calon tunggal, setelah Danny Pomanto dan pasangannya didiskualifikasi. Berdasarkan hasil hitung cepat Celebes Research Center, kotak kosong unggul dengan perolehan suara 53,49% di atas pasangan Appi-Cicu yang memperoleh 46,51% suara.
Fenomena lainnya adalah terpilihnya dua orang calon kepala daerah yang berstatus tersangka kasus korupsi. Salah satunya bahkan tengah ditahan KPK.
Bagaimana kita mengambil pelajaran dari fenomena pilkada ini, untuk perkembangan demokrasi ke depan?